Ex
Machina adalah film sci-fi yang mengambarkan lebih jauh tentang kecerdasan
buatan dan bagaimana posisi mereka di dalam dunia manusia dan apa yang terjadi
jika kecerdasan buatan tersebut memiliki keyakinan bahwa mereka juga manusia
dan memiliki keinginan bertahan hidup yang sama dengan manusia, hal ini yang
ingin diangkat oleh sang sutradara yaitu Alex Garland. Film ini merupakan film
bertema A.I. (Artificial Intelligence) yang bagi banyak orang merupakan film paling
akurat hingga saat ini, baik secara logika maupun emosional.
Film
ini menceritakan tentang seorang programmer yang bernama Caleb yang memenangkan
sebuah kompetisi di sebuah perusahaan mesin pencari paling popular yang bernama
Bluebook (Sejenis Google). Caleb mendapat hadiah yaitu ia di undang untuk
datang ke fasilitas riset rahasia milik CEO-nya yaitu Nathan Oscar. Namun yang
ia dapat bukanlah sebuah liburan, melainkan ia diharuskan mengevaluasi sebuah
robot A.I yang bernama Ava yang dibuat oleh Nathan melalui test yang dinamakan
Turing Test, yaitu sebuah test untuk menguji apakah ia memang sedang
berinteraksi dengan seorang manusia atau sebuah komputer/robot.
Dari
situlah, perkenalan awal Caleb dengan Ava di mulai. Dari pertemuan awal
tersebut, Caleb hanya melontarkan pertanyaan-pertanyaan sederhana terkait siapa
sesungguhnya jati diri Ava. Di balik layar, ada Nathan yang mengawasi dan
selalu mencatat setiap perkembangan dari Ava. Semakin lama, Caleb semakin akrab
dengan Ava. Sebagai ganti dari Caleb yang mencoba mencari tahu siapa dirinya,
Ava pun ingin tahu lebih banyak lagi mengenai Caleb.
Karakter
Ava sendiri digambarkan begitu sempurna dengan kemampuannya yang benar-benar
mendekati manusia. Mulai dari cara ia bertanya dengan pertanyaan yang
mengintimidasi Caleb, hingga bagaimana ia memilih pakaian yang tepat untuk ia
pakai. Kemampuannya dalam mengolah segala pengetahuan berasal dari sinkronisasi
otaknya dengan Blue Book.
Di
film Ex Machina ini, unsur teknologi adalah salah satu unsur yang paling
penting selain interaksi antara Caleb dengan Ava. Film ini memakai set lokasi
di rumah Nathan yang berada di tengah hutan, rumah ini adalah rumah yang sangat
terintegrasi dengan teknologi tingkat tinggi, contoh adalah rumah tersebut
dapat mematikan dan menyalakan lampu hanya dengan perintah suara, dan juga
sistem keamanannya yang harus memakai kartu khusus untuk memasuki setiap
ruangan dan setiap kartu memiliki hak akses yang berbeda, selain itu juga ketika
terjadi mati lampu, maka seluruh pintu akan otomatis terkunci guna meningkatkan
keamanan di rumah tersebut. Contoh tersebut adalah sebagian dari interaksi
manusia dan komputer.
Selain
hal tersebut, interaksi manusia dan komputer yang paling utama dan merupakan
fokus di film ini adalah interaksi antara manusia dan robot A.I. yaitu antara
Caleb dan Ava melalui Turing Test tersebut. Disini, Ava yang notabene nya
adalah kecerdasan buatan yang sangat menggambarkan keindahan teknologi, memiliki
kemampuan komunikasi yang sangat baik hingga suatu titik dimana Ava dapat
memanipulasi emosi Caleb yang berinteraksi dengannya dengan memanfaatkan
berbagai aspek seperti psikologis hingga seksualitas untuk mencapai tujuannya.
Kesimpulan
:
Film
Ex Machina ini merupakan sebuah film bergenre sci-fi yang psikologis. Di
dalamnya terdapat beberapa aspek yang dapat memberi tahu kita bahwa kecerdasan
buatan bukanlah suatu hal yang mustahil. Film ini juga seakan memberi tahu kita
bahwa suatu saat nanti, tidak menutup kemungkinan dimana akan ada robot-robot
yang mempunyai kinerja seperti manusia, seperti contoh dapat berinteraksi dan
juga memiliki rasa empati. Di film ini juga mengajarkan kita sebagai manusia
untuk tidak boleh bersifat egois dalam mencari atau membuat suatu kecerdasan
buatan, karena dapat berakibat fatal untuk dunia dan masa depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar